Minggu, 02 April 2017

Makalah Interaksi Manusia Komputer - Desain Grafis

BAB II
PEMBAHASAN


B.     Desain Grafis

1.      Pengertian Desain Grafis
            Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam desain grafis, Desain grafis diterapkan dalam desain komunikasi dan fine art(seni rupa).
Seni desain grafis mencakup kemampuan kognitif  dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak.

2.      Batasan Media
Desain grafis pada awalnya diterapkan untuk media-media statis, seperti buku, majalah, dan brosur. Sebagai tambahan, sejalan dengan perkembangan zaman, desain grafis juga diterapkan dalam media elektronik, yang sering kali disebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia.

3.      Prinsip dan unsur desain
Unsur dalam desain grafis sama seperti unsur dasar dalam disiplin desain lainnya. Unsur-unsur tersebut:
a.       Unity (Kesatuan)
sebuah media komunikasi visual terdiri dari elemen-elemen seperti headline, body text, ilustrasi, warna, garis, dll. Semua elemen ini harus dirancang sedemikian rupa sehingga memberikan keseluruhan efek yang menyatu dan terpadu
b.      Variety (keragaman)
Meskipun demikian, dalam sebuah rancangan media komunikasi visual, keragaman atau variasi sangaat dibutuhkan untuk menghindari kesan monoton
c.       Contrast (kontras)

Contras adalah upaya untuk membuat penonjolan sebuah unsure (atau kelompok unsur) melalui berbagai cara: kontras nada, kontras arah, kontras ukuran, kontras bentuk. Putuskan unsure mana yang akan ditonjolkan. Bila anda member seluruh unsure penonjolan yang sama, media anda akan berakhir tanpa penonjolan sama sekali
d.      Harmony ( keselarasan )\
Seluruh unsure tata letak harus saling bekerja sama dan tidak saling bertentangan satu sama lain. Bentuk, huruf, nada dan tekstur harus ditaata secara harmonis sehingga secara keseluruhan enak dipandang
e.       Proportion (kesepadanan/sebanding)
Semua unsure harus sepadan. Tinggi dan lebar huruf, point huruf dengan lebar naskah, gambar dengan naskah
f.       Rhythm (irama)

4.      Sejarah dan perkembangan desain grafis
Desain grafis berkembang pesat seiring dengan perkembangan sejarah peradaban manusia saat ditemukan tulisan dan mesin cetak. Perjalanan desain dan gaya huruf latin mulai diterapkan pada awal masa kejayaan kerajaan ROMAWI. Kejayaan kerajaan Romawi di abad pertama yang berhasil menaklukkan Yunani, membawa peradaban baru dalam sejarah Barat dengan di adaptasikannya kesusasteraan, kesenian, agama, serta alfabet Latin yang dibawa dari Yunani. Pada awalnya alfabet Latin hanyaterdiridari 21 huruf : A, B, C, D, E, F, G, H, I, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, V, dan X, kemudian huruf Y dan Z ditambahkan dalam alfabet Latin untuk mengakomodasi kata yang berasal dari bahasa Yunani. Tiga huruf tambahan J, U dan W dimasukkan pada abad pertengahan sehingga jumlah keseluruhan alfabet Latin menjadi 26.
Ketika perguruan tinggi pertama kali berdiri di Eropa pada awal millennium kedua, buku menjadi sebuah tuntutan kebutuhan yang sangat tinggi. Teknologi cetak belum ditemukan pada masa itu, sehingga sebuah buku harus disalin dengan tangan. Konon untuk penyalinan sebuah buku dapat memakan waktu berbulan-bulan. Guna memenuhi tuntutan kebutuhan penyalinan berbagai buku yang semakin meningkat serta untuk mempercepat kerja para penyalin (scribes), maka lahirlah huruf Blackletter Script, berupa huruf kecil yang dibuat dengan bentuk tipis-tebal dan ramping. Efisiensi dapat terpenuhi, bentuk huruf ini karena ketipis tebalannya dapat mempercepat kerja penulisan. Disamping itu, dengan keuntungan bentuk yang indah dan ramping, huruf-huruf tersebut dapat ditulisakan dalam jumlah yang lebih banyak diatas satu halaman buku.
Berikut ini adalah peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah perkembangan desain grafis. Johannes Gutenberg (1398-1468) menemukan teknologi mesin cetak yang bisa digerakkan pada tahun 1447 dengan model tekanan menyerupai disain yang digunakan di Rhineland, Jerman untuk menghasilkan anggur. Ini adalah suatu pengembangan revolusioner yang memungkinkan produksi buku secara massal dengan biaya rendah, yang menjadi bagian dari ledakan informasi pada masa kebangkitan kembali Eropa.
1851, The Great Exhibition
Di selenggarakan di taman Hyde London antara bulan Mei hingga Oktober 1851,pada saat Revolusi industri. Pameran besar ini menonjolkan budaya dan industri serta merayakan teknologi industri dan disain. Pameran digelar dalam bangunan berupa struktur besi-tuang dan kaca, sering disebut juga dengan Istana Kristal yang dirancang oleh Joseph Paxton.

1892, Aristide Bruant, Toulouse-Lautrec
Pelukis post-Impressionist dan ilustrator art nouveau Prancis, Henri Toulouse-Lautrec melukiskan banyak sisi Paris pada abad ke sembilan belas dalam poster dan lukisan yang menyatakan sebuah simpati terhadap ras manusia. Walaupun lithography ditemukan di Austria oleh Alois Senefelder pada tahun 1796, Toulouse-Lautrec membantu tercapainya peleburan industri dan seni.

1910, Modernisme
Modernisme terbentuk oleh urbanisasi dan industrialisasi dari masyarakat Barat. Sebuah dogma yang menjadi nafas desain modern adalah “Form follow Function” yang di lontarkan oleh Louis Sullivan.Symbol terkuat dari kejayan modernisme adalah mesin yang juga diartikan sebagai masa depan bagi para pengikutnya. Desain tanpa dekorasi lebih cocok dengan ´bahasa mesin´, sehingga karya-karya tradisi yang bersifat ornamental dan dekoratif dianggap tidak sesuai dengan ´estetika mesin´

1916, Dadaisme
Suatu pergerakan seni dan kesusasteraan (1916-23) yang dikembangkan mengikuti masa Perang Dunia Pertama dan mencari untuk menemukan suatu kenyataan asli hingga penghapusan kultur tradisional dan bentuk estetik. Dadaism membawa gagasan baru, arah dan bahan, tetapi dengan sedikit keseragaman. Prinsipnya adalah ketidakrasionalan yang disengaja, sifat yang sinis dan anarki, dan penolakan terhadap hukum keindahan.
1916, De Stijl
Gaya yang berasal dari Belanda, De Stijl adalah suatu seni dan pergerakan disain yang dikembangkan sebuah majalah dari nama yang sama ditemukan oleh Theo Van Doesburg. De Stijl menggunakan bentuk segi-empat kuat, menggunakan warna-warna dasar dan menggunakan komposisi asimetris. Gambar dibawah adalah Red and Blue Chair yang dirancang oleh Gerrit Rietveld.

1918, Constructivism
Suatu pergerakan seni modern yang dimulai di Moscow pada tahun 1920, yang ditandai oleh penggunaan metoda industri untuk menciptakan object geometris. Constructivism Rusia berpengaruh pada pandangan moderen melalui penggunaan huruf sans-serif berwarna merah dan hitam diatur dalam blok asimetris. Gamabr dibawah adalah model dari Menara Tatlin, suatu monumen untuk Komunis Internasional

1919, Bauhaus
Bauhaus dibuka pada tahun 1919 di bawah arahan arsitek terkenal Walter Gropius. Sampai akhirnya harus ditutup pada tahun 1933, Bauhaus memulai suatu pendekatan segar untuk mendisain mengikuti Perang Duni Pertama, dengan suatu gaya yang dipusatkan pada fungsi bukannya hiasan.

1928-1930, Gill Sans
Tipograper Eric Gill belajar pada Edward Johnston dan memperhalus tipe huruf Underground ke dalam Gill Sans. Gill Sans adalah sebuah jenis huruf sans serif dengan proporsi klasik dan karakteristik geometris lemah gemulai yang memberinya suatu kemampuan beraneka ragam (great versatility).

1931, Harry Beck
Perancanggrafis Harry Back ( 1903-1974) menciptakan peta bawah tanah London (London Underground Map) padatahun 1931. Sebuah pekerjaan abstrak yang mengandung sedikit hubungan ke skala fisik. Beck memusatkan pada kebutuhan pengguna dari bagaimana cara sampai dari satu stasiun ke stasiun yang lain dan di mana harus berganti kereta.

1950s, International Style
International atau Swiss style didasarkan pada prinsip revolusioner tahun 1920an seperti De Stijl, Bauhaus dan Neue Typography, dan itu menjadi resmi pada tahun 1950an. Grid, prinsip matematika, sedikit dekorasi dan jenis huruf sans serif menjadi aturan sebagaimana tipografi ditingkatkan untuk lebih menunjukkan fungsi universal daripada ungkapan pribadi.

1951, Helvetica
Diciptakan oleh Max Miedinger seorang perancang dari Swiss, Helvetica adalah salah satu tipe huruf yang paling populer dan terkenal di dunia. Berpenampilan bersih, tanpa garis-garis tak masuk akal berdasarkan pada huruf Akzidenz-Grotesk. Pada awalnya disebut Hass Grostesk, nama tersebut diubah menjadi Helvetica pada tahun 1960. Helvetica keluarga mempunyai 34 model ketebalan dan Neue Helvetica mempunyai 51 model.



1960s, Psychedelia and Pop Art
Kultur yang populer pada tahun 1960an seperti musik, seni, disain dan literatur menjadi lebih mudah diakses dan merefleksikan kehidupan sehari-hari. Dengan sengaja dan jelas, Pop Art berkembang sebagai sebuah reaksi perlawanan terhadap seni abstrak. Gambar dibawah adalah sebuah poster karya Milton Glaser yang menonjolkan gaya siluet Marcel Duchamp dikombinasikan dengan kaligrafi melingkar. Di cetak lebih dari 6 juta eksemplar.

1984, Émigré
Majalah disain grafis Amerika, Émigré adalah publikasi pertama untuk menggunakan komputer Macintosh, dan mempengaruhi perancang grafis untuk beralih ke desktop publishing ( DTP). Majalah ini juga bertindak sebagai suatu forum untuk eksperimen tipografi.

5.      Kategori Desain Grafis
Secara garis besar, desain grafis dibedakan menjadi beberapa kategori:
a.       Printing (Percetakan) yang memuat desain buku, majalah, poster, booklet, leaflet, flyer, pamflet, periklanan, dan publikasi lain yang sejenis.
b.      Web Desain: desainuntukhalaman web.
c.        Film termasuk CD, DVD, CD multimedia untukpromosi.
d.      Identifikasi (Logo), EGD (Environmental Graphic Design) :merupakandesain profesional yang mencakupdesaingrafis, desainarsitek, desainindustri, danarsitek taman.
e.       Desain Produk, Pemaketan dan sejenisnya.

6.      Program Pengolah Grafis
desain grafis dibagi menjadi beberapa kategori maka sarana untuk mengolah pun berbeda-beda, bergantung pada kebutuhan dan tujuan pembuatan karya. Ada beberapa macam Produk/Aplikasi desain grafis :
a.       Aplikasi Pengolah Tata Letak (Layout).
b.       Aplikasi Pengolah Vektor/Garis.
c.       Aplikasi Pengolah Pixel/Gambar.
d.      Aplikasi Pengolah Film/Video.
e.       Aplikasi Pengolah Multimedia.

7.      Langkah-2 untuk menjadi seorang desainer grafis
a.       Ekspresi dari jiwaanda.
b.      Fleksibilitas ke arah Desain Gui atau DesainPercetakan.
c.       Banyak klien dengan pangsa pasar yang luas.
d.      Bekerja secara Freelance atau paruh waktu.
e.       Tingkat imajinasi tinggi
f.       Menguasai pola dasar menggambar.

8.      Peralatan desain grafis
Peralatan yang digunakan oleh desainer grafis adalah ide, akal, mata, tangan, alat gambar tangan, dan komputer. Sebuah konsep atau ide biasanya tidak dianggap sebagai sebuah desain sebelum direalisasikan atau dinyatakan dalam bentuk visual.
Pada pertengahan 1980, kedatangan desktop publishing serta pengenalan sejumlah aplikasi perangkat lunak grafis memperkenalkan satu generasi desainer pada manipulasi image dengan komputer dan penciptaan image 3D yang sebelumnya adalah merupakan kerja yang susah payah. Desain grafis dengan komputer memungkinkan perancang untuk melihat hasil dari tata letak atau perubahan tipografi dengan seketika tanpa menggunakan tinta atau pena, atau untuk mensimulasikan efek dari media tradisional tanpa perlu menuntut banyak ruang.
Seorang perancang grafis menggunakan sketsa untuk mengeksplorasi ide-ide yang kompleks secara cepat, dan selanjutnya ia memiliki kebebasan untuk memilih alat untuk menyelesaikannya, dengan tangan atau komputer.


9.      Daftar Software Desain Grafis
Ada beberapa software yang digunakan dalam desain grafis:
-          Desktop publishing
a.       Adobe Photoshop
b.      Adobe Illustrator
c.       Adobe Indesign
d.      Coreldraw
e.       GIMP
f.       Inkscape
g.      Adobe Freehand
h.      Adobe image ready
-          Webdesign
a.       Macromedia Dreamweaver
b.      Microsoft Frontpage
c.       Notepad
-          Audiovisual
a.       Adobe After Effect
b.      Adobe Premier
c.       Final Cut
d.      Adobe Flash, atau sebelumnya Macromedia Flash

-          Rendering 3 Dimensi
a.       3D StudioMax
b.      Maya
c.       AutoCad

10.  Pemilihan Warna yang baik
Warna sangat berpengaru dalam tampilan sebuah desain baik itu software, logo atau web.
a.       RGB warna dasar
Meskipun memilih warna itu adalah hal pribadi dari masing-masing desainer, tapi ada beberapa petunjuk yang bisa dijadikan titik awal untuk berekplorasi lebih jauh. Silakan bereksperimen dengan warna-warna lain yang ‘out of the box’ namun tetap berdasar pada estetika visual yang baik dan menarik bagi audiens.Kita mulai dari penampakan color wheel berikut ini :
Ada beberapa skema warna yang bisa kita buat berdasarkan color wheel diatas. Beberapa tipenya seperti: monokromatik, analog, komplementer, triadic dan netral.

·         MONOKROMATIK

Hasil warna yang berbeda dari sebuah warna yang Anda pilih. Warna yang berbeda ini hanya tergantung seberapa banyak menambahkan warna hitam pada warna tersebut.  Semakin banyak menambahkan warna hitam, maka warna sekunder yang dihasilkan akan semakin gelap.

·         ANALOG

Adalah warna yang dekat satu dengan yang lain pada color wheel.

·         TRIADIC

Adalah warna-warna yang diambil secara beraturan pada color wheel.  Sesuai dengan namanya, triadic diambil dari kata segitiga.

·         KOMPLEMENTER

Adalah 2 warna yang diambil secara berlawanan pada color wheel.

·         NETRAL

Adalah warna yang tidak terdapat pada color wheel. Seperti warna hitam, putih,abu-abu, krem, coklat dll


b.      Kekontrasan Warna
Setelah pemilihan skema warna dengan metode diatas, kemudian sangat penting untuk memahami pentingnya kontras pada penerapan warna dalam sebuah desain. Silakan liat contoh berikut ini:


Jika kita membuat desain, sebaiknya kita perlu mengetahui segmen yang dituju.  Okelah jika kita menggunakan seperti contoh kontras yang atas masih bisa dibaca oleh orang-orang yang berusia 15-35 tahun.  Tapi coba bayangkan jika yang membaca adalah orang yang punya gangguan mata atau orang berusia lanjut.  maka disini sangat penting diperhatikan bagaimana kontras itu bekerja.

c.       Keserasian Warna
Satu hal lagi yang perlu kita perhatikan adalah penempatan estetika warna dalam desain yang kita buat.  Jangan mentang-mentang kita idealis lalu semaunya menggunakan warna tanpa melihat bagaimana warna itu ditangkap oleh mata kita.  Apalagi jika desain tersebut dipublikasi didepan umum. Tentunya ini hanya sebuah teori dasar, untuk ekplorasi lebih lanjut tergantung dari masing-masing desainer melakukannya.
Kita lihat contoh dibawah ini:

Apa yang Anda rasakan? lalu bandingkan dengan contoh dibawah:

Terasa lebih baik















BAB III
Penutup
C.    Kesimpulan Dan Saran

Kesimpulan

Desain Grafis adalah ilmu yang mempelajari komunikasi secara visual untuk menyampaikan informasi seefektif mungkin baik berupa tampilan, warna, gambar dan text, dengan mempelajarinya anda akan mudah untuk mendesain sebuah object, pemilihan warna yang baik dan cocok dilihat dan tidak menyakiti mata

Saran



Daftar Pustaka





Tidak ada komentar:

Posting Komentar