BAB II
PEMBAHASAN
B.
Desain Grafis
1.
Pengertian
Desain Grafis
Desain
grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk
menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam desain grafis,
Desain grafis diterapkan dalam desain komunikasi dan fine art(seni rupa).
Seni
desain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya
tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak.
2.
Batasan
Media
Desain grafis pada awalnya diterapkan untuk
media-media statis, seperti buku, majalah, dan brosur. Sebagai tambahan,
sejalan dengan perkembangan zaman, desain grafis juga diterapkan dalam media
elektronik, yang sering kali disebut sebagai desain interaktif atau desain
multimedia.
3.
Prinsip
dan unsur desain
Unsur
dalam desain grafis sama seperti unsur dasar dalam disiplin desain lainnya.
Unsur-unsur tersebut:
a. Unity
(Kesatuan)
sebuah media komunikasi
visual terdiri dari elemen-elemen seperti headline, body text, ilustrasi,
warna, garis, dll. Semua elemen ini harus dirancang sedemikian rupa sehingga
memberikan keseluruhan efek yang menyatu dan terpadu
b. Variety
(keragaman)
Meskipun demikian,
dalam sebuah rancangan media komunikasi visual, keragaman atau variasi sangaat
dibutuhkan untuk menghindari kesan monoton
c. Contrast
(kontras)
Contras adalah upaya
untuk membuat penonjolan sebuah unsure (atau kelompok unsur) melalui berbagai
cara: kontras nada, kontras arah, kontras ukuran, kontras bentuk. Putuskan
unsure mana yang akan ditonjolkan. Bila anda member seluruh unsure penonjolan
yang sama, media anda akan berakhir tanpa penonjolan sama sekali
d. Harmony
( keselarasan )\
Seluruh unsure tata
letak harus saling bekerja sama dan tidak saling bertentangan satu sama lain.
Bentuk, huruf, nada dan tekstur harus ditaata secara harmonis sehingga secara
keseluruhan enak dipandang
e. Proportion
(kesepadanan/sebanding)
Semua unsure harus
sepadan. Tinggi dan lebar huruf, point huruf dengan lebar naskah, gambar dengan
naskah
f. Rhythm
(irama)
4.
Sejarah
dan perkembangan desain grafis
Desain
grafis berkembang pesat seiring dengan perkembangan sejarah peradaban manusia
saat ditemukan tulisan dan mesin cetak. Perjalanan desain dan gaya huruf latin mulai diterapkan pada awal
masa kejayaan kerajaan ROMAWI. Kejayaan kerajaan Romawi di abad pertama yang
berhasil menaklukkan Yunani, membawa peradaban baru dalam sejarah Barat dengan
di adaptasikannya kesusasteraan, kesenian, agama, serta alfabet Latin yang
dibawa dari Yunani. Pada awalnya alfabet Latin hanyaterdiridari 21 huruf : A,
B, C, D, E, F, G, H, I, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, V, dan X, kemudian huruf
Y dan Z ditambahkan dalam alfabet Latin untuk mengakomodasi kata yang berasal
dari bahasa Yunani. Tiga huruf tambahan J, U dan W dimasukkan pada abad
pertengahan sehingga jumlah keseluruhan alfabet Latin menjadi 26.
Ketika perguruan tinggi pertama kali berdiri di Eropa pada awal
millennium kedua, buku menjadi sebuah tuntutan kebutuhan yang sangat tinggi. Teknologi cetak belum ditemukan pada masa itu, sehingga
sebuah buku harus disalin dengan tangan. Konon untuk penyalinan sebuah buku
dapat memakan waktu berbulan-bulan. Guna memenuhi tuntutan kebutuhan penyalinan
berbagai buku yang semakin meningkat serta untuk mempercepat kerja para
penyalin (scribes), maka lahirlah huruf Blackletter Script, berupa
huruf kecil yang dibuat dengan bentuk tipis-tebal dan ramping. Efisiensi dapat
terpenuhi, bentuk huruf ini karena ketipis tebalannya dapat mempercepat kerja
penulisan. Disamping itu, dengan keuntungan bentuk yang indah dan ramping,
huruf-huruf tersebut dapat ditulisakan dalam jumlah yang lebih banyak diatas
satu halaman buku.
Berikut ini adalah peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah
perkembangan desain grafis. Johannes
Gutenberg (1398-1468)
menemukan teknologi mesin cetak yang bisa digerakkan pada tahun 1447 dengan
model tekanan menyerupai disain yang digunakan di Rhineland, Jerman untuk
menghasilkan anggur. Ini adalah suatu pengembangan revolusioner yang
memungkinkan produksi buku secara massal dengan biaya rendah, yang menjadi bagian
dari ledakan informasi pada masa kebangkitan kembali Eropa.
1851,
The Great Exhibition
Di selenggarakan di taman Hyde London antara
bulan Mei hingga Oktober 1851,pada saat Revolusi industri. Pameran besar ini
menonjolkan budaya dan industri serta merayakan teknologi industri dan disain.
Pameran digelar dalam bangunan berupa struktur besi-tuang dan kaca, sering
disebut juga dengan Istana Kristal yang dirancang oleh Joseph Paxton.
1892,
Aristide Bruant, Toulouse-Lautrec
Pelukis post-Impressionist dan ilustrator art
nouveau Prancis, Henri Toulouse-Lautrec melukiskan banyak sisi Paris pada abad
ke sembilan belas dalam poster dan lukisan yang menyatakan sebuah simpati
terhadap ras manusia. Walaupun lithography ditemukan di Austria oleh Alois
Senefelder pada tahun 1796, Toulouse-Lautrec membantu tercapainya peleburan
industri dan seni.
1910,
Modernisme
Modernisme terbentuk oleh
urbanisasi dan industrialisasi dari masyarakat Barat. Sebuah dogma yang menjadi
nafas desain modern adalah “Form follow Function” yang di lontarkan oleh Louis
Sullivan.Symbol terkuat dari kejayan modernisme adalah mesin yang juga
diartikan sebagai masa depan bagi para pengikutnya. Desain tanpa dekorasi lebih
cocok dengan ´bahasa mesin´, sehingga karya-karya tradisi yang bersifat
ornamental dan dekoratif dianggap tidak sesuai dengan ´estetika mesin´
1916,
Dadaisme
Suatu pergerakan seni dan
kesusasteraan (1916-23) yang dikembangkan mengikuti masa Perang Dunia Pertama
dan mencari untuk menemukan suatu kenyataan asli hingga penghapusan kultur
tradisional dan bentuk estetik. Dadaism membawa gagasan baru, arah dan bahan,
tetapi dengan sedikit keseragaman. Prinsipnya adalah ketidakrasionalan yang
disengaja, sifat yang sinis dan anarki, dan penolakan terhadap hukum keindahan.
1916,
De Stijl
Gaya yang berasal dari
Belanda, De Stijl adalah suatu seni dan pergerakan disain yang dikembangkan
sebuah majalah dari nama yang sama ditemukan oleh Theo Van Doesburg. De Stijl
menggunakan bentuk segi-empat kuat, menggunakan warna-warna dasar dan menggunakan
komposisi asimetris. Gambar dibawah adalah Red and Blue Chair yang dirancang
oleh Gerrit Rietveld.
1918,
Constructivism
Suatu pergerakan seni
modern yang dimulai di Moscow pada tahun 1920, yang ditandai oleh penggunaan
metoda industri untuk menciptakan object geometris. Constructivism Rusia
berpengaruh pada pandangan moderen melalui penggunaan huruf sans-serif berwarna
merah dan hitam diatur dalam blok asimetris. Gamabr dibawah adalah model dari
Menara Tatlin, suatu monumen untuk Komunis Internasional
1919,
Bauhaus
Bauhaus dibuka pada tahun 1919 di bawah
arahan arsitek terkenal Walter Gropius. Sampai akhirnya harus ditutup pada
tahun 1933, Bauhaus memulai suatu pendekatan segar untuk mendisain mengikuti
Perang Duni Pertama, dengan suatu gaya yang dipusatkan pada fungsi bukannya
hiasan.
1928-1930,
Gill Sans
Tipograper Eric Gill
belajar pada Edward Johnston dan memperhalus tipe huruf Underground ke dalam
Gill Sans. Gill Sans adalah sebuah jenis huruf sans serif dengan proporsi
klasik dan karakteristik geometris lemah gemulai yang memberinya suatu
kemampuan beraneka ragam (great versatility).
1931, Harry Beck
Perancanggrafis Harry Back ( 1903-1974) menciptakan peta bawah tanah
London (London Underground Map) padatahun 1931. Sebuah
pekerjaan abstrak yang mengandung sedikit hubungan ke skala fisik. Beck
memusatkan pada kebutuhan pengguna dari bagaimana cara sampai dari satu stasiun
ke stasiun yang lain dan di mana harus berganti kereta.
1950s,
International Style
International atau Swiss
style didasarkan pada prinsip revolusioner tahun 1920an seperti De Stijl,
Bauhaus dan Neue Typography, dan itu menjadi resmi pada tahun 1950an. Grid,
prinsip matematika, sedikit dekorasi dan jenis huruf sans serif menjadi aturan
sebagaimana tipografi ditingkatkan untuk lebih menunjukkan fungsi universal
daripada ungkapan pribadi.
1951,
Helvetica
Diciptakan oleh Max
Miedinger seorang perancang dari Swiss, Helvetica adalah salah satu tipe huruf
yang paling populer dan terkenal di dunia. Berpenampilan bersih, tanpa
garis-garis tak masuk akal berdasarkan pada huruf Akzidenz-Grotesk. Pada
awalnya disebut Hass Grostesk, nama tersebut diubah menjadi Helvetica pada
tahun 1960. Helvetica keluarga mempunyai 34 model ketebalan dan Neue Helvetica
mempunyai 51 model.
1960s,
Psychedelia and Pop Art
Kultur yang populer pada
tahun 1960an seperti musik, seni, disain dan literatur menjadi lebih mudah
diakses dan merefleksikan kehidupan sehari-hari. Dengan sengaja dan jelas, Pop
Art berkembang sebagai sebuah reaksi perlawanan terhadap seni abstrak. Gambar
dibawah adalah sebuah poster karya Milton Glaser yang menonjolkan gaya siluet
Marcel Duchamp dikombinasikan dengan kaligrafi melingkar. Di cetak lebih dari 6
juta eksemplar.
1984,
Émigré
Majalah disain grafis
Amerika, Émigré adalah publikasi pertama untuk menggunakan komputer Macintosh,
dan mempengaruhi perancang grafis untuk beralih ke desktop publishing ( DTP).
Majalah ini juga bertindak sebagai suatu forum untuk eksperimen tipografi.
5.
Kategori Desain Grafis
Secara
garis besar, desain grafis dibedakan menjadi beberapa kategori:
a.
Printing (Percetakan) yang
memuat desain buku, majalah, poster, booklet, leaflet, flyer, pamflet,
periklanan, dan publikasi lain yang sejenis.
b.
Web Desain: desainuntukhalaman web.
c.
Film termasuk CD, DVD, CD multimedia untukpromosi.
d.
Identifikasi (Logo), EGD (Environmental Graphic Design)
:merupakandesain profesional yang mencakupdesaingrafis, desainarsitek,
desainindustri, danarsitek taman.
e.
Desain Produk, Pemaketan
dan sejenisnya.
6.
Program Pengolah Grafis
desain grafis dibagi
menjadi beberapa kategori maka sarana untuk mengolah pun berbeda-beda,
bergantung pada kebutuhan dan tujuan pembuatan karya. Ada beberapa macam
Produk/Aplikasi desain grafis :
a.
Aplikasi
Pengolah Tata Letak (Layout).
b.
Aplikasi Pengolah Vektor/Garis.
c.
Aplikasi Pengolah Pixel/Gambar.
d.
Aplikasi Pengolah Film/Video.
e.
Aplikasi Pengolah Multimedia.
7. Langkah-2
untuk menjadi seorang desainer grafis
a.
Ekspresi dari jiwaanda.
b.
Fleksibilitas ke arah Desain Gui atau DesainPercetakan.
c.
Banyak klien dengan pangsa
pasar yang luas.
d.
Bekerja secara Freelance atau paruh waktu.
e.
Tingkat imajinasi tinggi
f.
Menguasai pola dasar menggambar.
8.
Peralatan
desain grafis
Peralatan yang digunakan oleh desainer grafis adalah
ide, akal, mata, tangan, alat gambar tangan, dan komputer. Sebuah konsep atau
ide biasanya tidak dianggap sebagai sebuah desain sebelum direalisasikan atau
dinyatakan dalam bentuk visual.
Pada pertengahan 1980, kedatangan desktop publishing
serta pengenalan sejumlah aplikasi perangkat lunak grafis memperkenalkan satu
generasi desainer pada manipulasi image dengan komputer dan penciptaan image 3D
yang sebelumnya adalah merupakan kerja yang susah payah. Desain grafis dengan
komputer memungkinkan perancang untuk melihat hasil dari tata letak atau perubahan
tipografi dengan seketika tanpa menggunakan tinta atau pena, atau untuk
mensimulasikan efek dari media tradisional tanpa perlu menuntut banyak ruang.
Seorang perancang grafis menggunakan sketsa untuk
mengeksplorasi ide-ide yang kompleks secara cepat, dan selanjutnya ia memiliki
kebebasan untuk memilih alat untuk menyelesaikannya, dengan tangan atau
komputer.
9.
Daftar
Software Desain Grafis
Ada
beberapa software yang digunakan dalam desain grafis:
-
Desktop publishing
a. Adobe
Photoshop
b. Adobe
Illustrator
c. Adobe
Indesign
d. Coreldraw
e. GIMP
f. Inkscape
g. Adobe
Freehand
h. Adobe
image ready
-
Webdesign
a. Macromedia
Dreamweaver
b. Microsoft
Frontpage
c. Notepad
-
Audiovisual
a. Adobe
After Effect
b. Adobe
Premier
c. Final
Cut
d. Adobe
Flash, atau sebelumnya Macromedia Flash
-
Rendering 3 Dimensi
a. 3D
StudioMax
b. Maya
c. AutoCad
10. Pemilihan Warna yang baik
Warna
sangat berpengaru dalam tampilan sebuah desain baik itu software, logo atau
web.
a. RGB
warna dasar
Meskipun memilih warna itu adalah hal pribadi dari
masing-masing desainer, tapi ada beberapa petunjuk yang bisa dijadikan titik
awal untuk berekplorasi lebih jauh. Silakan bereksperimen dengan warna-warna
lain yang ‘out of the box’ namun tetap berdasar pada estetika visual yang baik
dan menarik bagi audiens.Kita mulai dari penampakan color wheel berikut ini :
Ada beberapa skema warna yang bisa kita buat berdasarkan
color wheel diatas. Beberapa tipenya seperti: monokromatik, analog,
komplementer, triadic dan netral.
· MONOKROMATIK
Hasil warna yang berbeda dari sebuah warna yang Anda pilih. Warna yang berbeda ini hanya tergantung seberapa banyak menambahkan warna hitam pada warna tersebut. Semakin banyak menambahkan warna hitam, maka warna sekunder yang dihasilkan akan semakin gelap.
· ANALOG
Adalah warna yang dekat satu dengan yang lain pada color wheel.
· TRIADIC
Adalah warna-warna yang diambil secara beraturan pada color wheel. Sesuai dengan namanya, triadic diambil dari kata segitiga.
· KOMPLEMENTER
Adalah 2 warna yang diambil secara berlawanan pada color wheel.
· NETRAL
Adalah warna yang tidak terdapat pada color wheel. Seperti warna hitam, putih,abu-abu, krem, coklat dll
b. Kekontrasan
Warna
Setelah
pemilihan skema warna dengan metode diatas, kemudian sangat penting untuk
memahami pentingnya kontras pada penerapan warna dalam sebuah desain. Silakan
liat contoh berikut ini:
Jika kita membuat desain, sebaiknya kita perlu
mengetahui segmen yang dituju. Okelah jika kita menggunakan seperti
contoh kontras yang atas masih bisa dibaca oleh orang-orang yang berusia 15-35
tahun. Tapi coba bayangkan jika yang membaca adalah orang yang punya
gangguan mata atau orang berusia lanjut. maka disini sangat penting
diperhatikan bagaimana kontras itu bekerja.
c.
Keserasian Warna
Satu
hal lagi yang perlu kita perhatikan adalah penempatan estetika warna dalam
desain yang kita buat. Jangan mentang-mentang kita idealis lalu semaunya
menggunakan warna tanpa melihat bagaimana warna itu ditangkap oleh mata kita.
Apalagi jika desain tersebut dipublikasi didepan umum. Tentunya ini hanya
sebuah teori dasar, untuk ekplorasi lebih lanjut tergantung dari masing-masing
desainer melakukannya.
Kita lihat contoh dibawah ini:
Apa yang Anda rasakan?
lalu bandingkan dengan contoh dibawah:
Terasa lebih baik
BAB III
Penutup
C.
Kesimpulan Dan
Saran
Kesimpulan
Desain Grafis
adalah ilmu yang mempelajari komunikasi secara visual untuk menyampaikan
informasi seefektif mungkin baik berupa tampilan, warna, gambar dan text,
dengan mempelajarinya anda akan mudah untuk mendesain sebuah object, pemilihan
warna yang baik dan cocok dilihat dan tidak menyakiti mata
Saran
Daftar
Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar