Rabu, 26 Oktober 2016

Makalah Instalasi Bahasa Rakitan


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG

 Bahasa rakitan atau lebih umum dikenal sebagai Assembly adalah bahasa pemrograman tingkat rendah yang digunakan dalam pemrograman komputer, mikroprosesor, pengendali mikro, dan perangkat lainnya yang dapat diprogram. Bahasa rakitan mengimplementasikan representasi atas kode mesin dalam bentuk simbol-simbol yang secara relatif lebih dapat dipahami oleh manusia. Berbeda halnya dengan bahasa-bahasa tingkat tinggi yang berlaku umum, bahasa rakitan biasanya mendukung secara spesifik untuk suatu ataupun beberapa jenis arsitektur komputer tertentu. Dengan demikian, portabilitas bahasa rakitan tidak dapat menandingi bahasa-bahasa lainnya yang merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi. Namun demikian, bahasa rakitan memungkinkan programmer memanfaatkan secara penuh kemampuan suatu perangkat keras tertentu yang biasanya tidak dapat ataupun terbatas bila dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman tingkat tinggi.
Pada bahasa rakitan, programmer umumnya menggunakan sebuah program utilitas yang disebut sebagai perakit (bahasa Inggris: assembler) yang digunakan untuk menerjemahkan kode dalam bahasa rakitan tersebut ke dalam kode mesin untuk perangkat keras tertentu. Sebuah perintah dalam bahasa rakitan biasanya akan diterjemahkan menjadi sebuah instruksi mnemonic dalam kode mesin, berbeda halnya dengan kompiler pada bahasa pemrograman tingkat tinggi yang menerjemahkan sebuah perintah menjadi sejumlah instruksi dalam kode mesin.tapi kali ini secara khusu kita hanya akan membahas tentang intruksi-intruksi yang terdapat pada bahasa rakitan.

1.2 TUJUAN UMUM
            Agar pembaca dapat mengerti dan memahami instruksi-instruksi dari bahasa rakitan.

1.3 METODE MENYUSUN MAKALAH
Dalam menyusun makalah ada beberapa metode yang digunakan antara lain:
1.      Observasi
Melihat tempat dan mempraktekan secara langsung cara melaksanakan Prakerin.
2.      Studi Pustaka dan Referensi – referensi
Teknik untuk mengumpulkan data dengan proses ini dilakukan dengan cara membaca buku-buku panduan serta mempelajarinya dan sumber data-data yang lain ada hubungannya dengan karya tulis ini dan dari hasil-hasil metode perpustakaan dengan metode lapangan, ini kemudian digabungkan sehingga dapat ditarik kesimpulan yang merupakan suatu perpaduan antara teori dan praktek.

3.      Search to internet
Hal ini dilakukan untuk melengkapi kekurangan dan menambah data dengan mencari data ( browsing ) dalam media internet.

1.5  SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
BAB  I          Pendahuluan
Bab ini menjelaskan latar belakang ,tujuan umum dan sistematika pembahasan.
BAB  II        Intruksi Bahasa Rakitan
Bab ini menguraikan teori yang menjadi dasar dan penunjang dalam makalah ini.
BAB  III       Kesimpulan
Bab ini menjelaskan tentang perumusan masalah dengan menggunakan teori yang dikemukakan.





BAB II
INTRUKSI BAHASA RAKITAN
A.      Dalam program bahasa assembly terdapat 2 jenis yang kita tulis dalam program:

1. Assembly Directive (yaitu merupakan kode yang menjadi arahan bagi assembler/compiler untuk menata program)
2. Instruksi (yaitu kode yang harus dieksekusi oleh CPU mikrokontroler dengan melakukan operasi tertentu sesuai dengan daftar yang sudah tertanam dalam CPU)

Daftar Assembly Directive
Assembly Directive
Keterangan
EQU
Pendefinisian konstanta
DB
Pendefinisian data dengan ukuran satuan 1 byte
DW
Pendefinisian data dengan ukuran satuan 1 word
DBIT
Pendefinisian data dengan ukuran satuan 1 bit
DS
Pemesanan tempat penyimpanan data di RAM
ORG
Inisialisasi alamat mulai program
END
Penanda akhir program
CSEG
Penanda penempatan di code segment
XSEG
Penanda penempatan di external data segment
DSEG
Penanda penempatan di internal direct data segment
ISEG
Penanda penempatan di internal indirect data segment
BSEG
Penanda penempatan di bit data segment
CODE
Penanda mulai pendefinisian program
XDATA
Pendefinisian external data
DATA
Pendefinisian internal direct data
IDATA
Pendefinisian internal indirect data
BIT
Pendefinisian data bit
#INCLUDE
Mengikutsertakan file program lain

Daftar Instruksi
Instruksi
Keterangan Singkatan
ACALL
Absolute Call
ADD
Add
ADDC
Add with Carry
AJMP
Absolute Jump
ANL
AND Logic
CJNE
Compare and Jump if Not Equal
CLR
Clear
CPL
Complement
DA
Decimal Adjust
DEC
Decrement
DIV
Divide
DJNZ
Decrement and Jump if Not Zero
INC
Increment
JB
Jump if Bit Set
JBC
Jump if Bit Set and Clear Bit
JC
Jump if Carry Set
JMP
Jump to Address
JNB
Jump if Not Bit Set
JNC
Jump if Carry Not Set
JNZ
Jump if Accumulator Not Zero
JZ
Jump if Accumulator Zero
LCALL
Long Call
LJMP
Long Jump
MOV
Move from Memory
MOVC
Move from Code Memory
MOVX
Move from Extended Memory
MUL
Multiply
NOP
No Operation
ORL
OR Logic
POP
Pop Value From Stack
PUSH
Push Value Onto Stack
RET
Return From Subroutine
RETI
Return From Interrupt
RL
Rotate Left
RLC
Rotate Left through Carry
RR
Rotate Right
RRC
Rotate Right through Carry
SETB
Set Bit
SJMP
Short Jump
SUBB
Subtract With Borrow
SWAP
Swap Nibbles
XCH
Exchange Bytes
XCHD
Exchange Digits
XRL
Exclusive OR Logic


untuk yang lebih jelas dan detil:

a. MOV
Perintah MOV adalah perintah untuk mengisi, memindahkan,memperbaruhi isi suatu register, variable ataupun lokasi memory, Adapun tata penulisan perintah MOV adalah :
MOV [operand A], [Operand B]

Contoh :
MOV AH,02
Operand A adalah Register AH
Operand B adalah bilangan 02
Hal yang dilakukan oleh komputer untuk perintah diatas adalah memasukan 02 ke register AH.

b. INT (Interrupt)
Bila anda pernah belajar BASIC, maka pasti anda tidak asing lagi dengan perintah GOSUB. Perintah INT juga mempunyai cara kerja yang sama dengan GOSUB, hanya saja subroutine yang dipanggil telah disediakan oleh memory komputer yang terdiri 2 jenis yaitu :
- Bios Interrupt ( interput yang disediakan oleh BIOS (INT 0 – INT 1F))
- Dos Interrupt ( Interrupt yang disediakan oleh DOS (INT 1F – keatas))

c. Push
Adalah perintah untuk memasukan isi register pada stack, dengan tata penulisannya:POP [operand 16 bit]

d. Pop
perintah yang berguna untuk mengeluarkan isi dari register/variable dari stack,dengan tata penulisannya adalah : POP [operand 16 bit]

e. RIP (Register IP)
Perintah ini digunakan untuk memberitahu komputer untuk memulai memproses program dari titik tertentu.

f. A (Assembler)
Perintah Assembler berguna untuk tempat menulis program Assembler.
-A100
0FD8:100

g. RCX (Register CX)
Perintah ini digunakan untuk mengetahui dan memperbaruhi isi register CX yang merupakan tempat penampungan panjang program yang sedang aktif


B. ada yang demikian:

1. Definisi Stack
Secara harfiah stack berarti tumpukan, yaitu bagian memori yang digunakan untuk menyimpan nilai suatu register untuk sementara, membentuk tumpukan nilai. Stack dapat dibayangkan sebagai tabung memanjang (seperti tabung penyimpan koin). Sedangkan nilai suatu register dapat dibayangkan sebagai koin yang dapat dimasukkan dalam tabung tersebut. Jika ada data yang disimpan maka data-data tersebut akan bergeser ke arah memori rendah, dan akan bergeser kembali ke arah memori tinggi bila data yang disimpan telah diambil.

2. Perintah Perpindahan Data
Terkait perpindahan data, bahasa assembler mempunyai beberapa perintah yang dapat dibedakan yaitu untuk memindahkan data tunggal seperti huruf atau angka dan untuk memindahkan data string yang berupa deretan huruf. Tetapi di sini hanya akan menjelaskan beberapa perintah yang dipakai dalam aplikasi.

2.1. PUSH/POP
Syntax :
PUSH Reg16Bit
POP Reg16Bit
PUSH adalah perintah penyimpanan data ke memori stack secara langsung, dan untuk mengambil keluar nilai yang disimpan tersebut gunakan perintah POP. Nilai terakhir yang dimasukkan dalam stack, dengan perintah PUSH, akan terletak pada puncak tabung stack. Dan perintah POP pertama kali akan mengambil nilai pada stack yang paling atas kemudian nilai berikutnya, demikian seterusnya. Jadi nilai yang terakhir dimasukkan akan merupakan yang pertama dikeluarkan. Operasi ini dinamakan LIFO (Last In First Out). Perhatikan contoh berikut ini:
push ax;
push bx;
push cx;
mov ax, $31C;
mov bx; $31D;
mov cx, $31E;
pop cx;
pop bx;
pop ax;


2.2. MOV
Syntax :
MOV destination, source
Digunakan untuk menyalin data dari memori/register ke memori/register atau dari data langsung ke register. Nilai pada source yang dipindahkan tidaklah berubah. Pada contoh di bawah, register al diberi nilai $31C kemudian nilai register al disalin ke register ax. Jadi sekarang nilai register al dan register ax adalah $31C.
mov al, $31C;
mov ax, al;

Hal-hal yang tidak boleh dilakukan dalam penyalinan data:
a. Penyalinan data antarregister segmen (ds, es, cs, ss)
mov ds, es ? tidak dibenarkan
Gunakan register general, misalnya register ax, sebagai perantara
mov ax, es
mov ds, ax
atau gunakan stack sebagai perantara
push es
pop ds

b. Penyalinan data secara langsung untuk register segmen (ds, es, cs, ss)
mov ds, $31C ? tidak dibenarkan
Gunakan register general, misalnya register ax, sebagai perantara
mov ax, $31C
mov ds, ax

c. Penyalinan data langsung antarmemori
mov memB, memA ? tidak dibenarkan
Gunakan register general, misalnya register ax, sebagai perantara
mov ax, memA
mov memB, ax

d. Penyalinan data antarregister general yang berbeda daya tampungnya (8 bit dengan 16 bit) tanpa pointer
mov al, bx ? tidak dibenarkan

2.3. IN/OUT
Syntax :
IN Reg16Bit, port
OUT port, Reg16Bit
Untuk membaca data dari suatu port dan memasukkan nilainya ke dalam suatu register gunakan perintah IN. Dan perintah OUT digunakan untuk memasukkan suatu nilai ke dalam suatu port. Nilai yang akan dimasukkan diberikan pada register al/ax dan alamat port diberikan pada register dx. Pada contoh berikut ini, pertama kali register dx disimpan pada stack, menyalin nilai $31E pada register dx kemudian perintah IN akan membaca nilai pada register dx (port bernilai $31E) dan memasukkannya ke dalam register al. Dan terakhir nilai tersebut disalin ke variabel Data.
push dx
mov dx, $31E
in al, dx
mov Data, al
pop dx
Dan contoh berikut untuk memberi nilai ($8A) pada suatu port.
push dx
mov dx, $31E
mov al, $8A
out dx, al
pop dx


3. Operasi Aritmatika

3.1. Penjumlahan
Syntax :
ADD destination, source
ADC destination, source
INC destination
Perintah ADD akan menjumlahkan nilai pada destination dan source tanpa menggunakan carry (ADD), dimana hasil yang didapat akan ditaruh pada destination. Dalam bahasa pascal pernyataan ini sama dengan pernyataan destination := destination + source. Daya tampung destination dan source harus sama misalnya register al (8 bit) dan ah (8 bit), ax (16 bit) dan bx (16 bit). Perhatikan contoh berikut, nilai register ah sekarang menjadi $10 :
mov ah, $5;
mov al, $8;
add ah, al

Perintah ADC digunakan untuk menangani penjumlahan dengan hasil yang melebihi daya tampung destination yaitu dengan menggunakan carry (ADD), dalam bahasa pascal sama dengan pernyataan destination := destination + source + carry. Misalnya register ax (daya tampung 16 bit) diberi nilai $1234 dan bx (16 bit) diberi nilai $F221, penjumlahan kedua register ini adalah $10455. Jadi ada bit ke 17 padahal daya tampung register bx hanya 16 bit, penyelesaiannya adalah nilai bx = $0455 dengan carry flag = 1.

Perintah INC digunakan untuk operasi penjumlahan dengan nilai 1. Jadi nilai pada destination akan ditambah 1, seperti perintah destination := destination + 1 dalam bahasa Pascal.


3.2. Pengurangan
Syntax :
SUB destination, source
SBB destination, source
DEC destination

Perintah SUB untuk mengurangkan 2 operand tanpa carry flag. Hasilnya diletakkan pada destination dalam bahasa pasca sama dengan pernyataan destination := destination – source. Untuk mengenolkan suatu register, kurangkan dengan dirinya sendiri seperti contoh berikut ini. Pertama kali register ax bernilai $5, kemudian nilai register tersebut dikurangi dengan dirinya sendiri sehingga terakhir nilai register ax adalah 0.
mov ax, $15;
mov bx, $10;
sub ax, bx;
sub ax, ax;
Perintah SBB mengurangkan nilai destination dengan nilai source kemudian dikurangi lagi dengan carry flag (destination := destination – source – carry flag).
Dan perintah DEC untuk mengurangi nilai destination dengan 1.


3.3. Perkalian
Syntax :
MUL source
Digunakan untuk mengalikan data pada accumulator dengan suatu operand dan hasilnya diletak pada register source. Register source dapat berupa suatu register 8 bit (misal bl, bh, dan sebagainya), register 16 bit (bx, dx, dan sebagainya) atau suatu variabel.


3.4. Pembagian
Syntax :
DIV source
Operasi aritmatika ini pada dasarnya sama dengan operasi perkalian.




BAB III
KESIMPULAN


1.     KESIMPULAN

Bahasa rakitan menerjemahkan sebuah instruksi rakitan menjadi instruksi mesin, umumnya mekanisme penerjemahan ini bersifat 1-1, karenanya dapat disebutkan pula bahwa setiap instruksi dalam bahasa rakitan merupakan representasi dari instruksi kode mesin.

































Daftar pustaka









3 komentar: