Rabu, 23 Januari 2013

Kegunaan Partisi-Partisi Di linux

1. Partisi Swap
partisi swap digunakan sebagai Virtual Memory atau ibaratnya RAM cadangan jikalau RAM yg asli dah ga mumpuni untuk memproses aplikasi, nah partisi swap inilah yang menghandlenya, akan tetapi
yang perlu diingat adalah partisi swap hanya virtual memory saja, memang bukan RAM yg sesungguhnya. Wajar aje kalau penggunaannya tidak seoptimal RAM yg benernya. Kalau kata forum sebelah, besaran yg kita alokasikan untuk partisi ini sebesar 2 kali lipat dari RAM yg sudah kita punya. Kalau RAM kita dah 2GB lebih, kayanya ga perlu dibuat deh partisi ini. It's up to you

2. Partisi ext4 untuk /
nah yg ini nih Intinya, partisi / (dibaca "root") adalah tempat dimana file iso linux di Install, kalau ga ada partisi ext4 ini, jelas sudah kalau tidak ada partisi ini ga bakal bisa Install Linux. Besaran yg kita alokasikan untuk partisi ini sesuai kebutuhan kita saja, kalau saya biasanya 20GB untuk satu Distro Linux sudah cukup :)

3. partisi ext4 untuk /home
Kalau kita buat partisi / yg ada diatas, otomatis partisi ini jg akan dibuat, akan tetapi kalau kalian yg hobi naruh data di "my document"nya Linux, anda bisa membuat partisi /home ini, besarannya jg sesuaikan dgn kebutuhan anda, karena ane hanya
buat partisi /, jadinya partisi /home otomatis sudah dibuatkan oleh Linux sendiri, dan Data2 yg ane punya ane taruh ditempat lain

JENIS-JENIS PARTISI PADA OS LINUX
Jenis-jenis partisi :

Primary partisions
Adalah partisi jenis partisi yang hanya bisa memiliki satu file system. jumlah dari partisi ini maximal 4 partisi.
Extended Partisions
Adalah jenis partisi yang menjadi wadah dari drive logical, partisi ini dapat memiliki beberapa partisi di dalamnya yaitu partisi logical. Tapi untuk partisi jenis ini max 1. Pada partisi ini tidak bisa diisi file system. Partisi Extended akan mengambil jatah partisi primary.
Logical Partisions
Partisi yang menjadi bagin dari extended dimana apabila kita akan membuat file system, didalam extended harus memiliki partisi logical minimal satu.

Jenis-jenis Disk file system :
FAT 16
Adalah file system yang diperkenalakan pada era MSDOS. Dengan menggunakan cluster address 16 bit sehingga memungkinkan besar partisi hingga 2GB. Penamaan suatu file menggunakan metode 8.3 (8 nama file dan 3 extention).
FAT 32
Adalah pengembangan dari FAT 16, diperkenalkan pada era windows 98. Dengan menggunakan cluster address 32 bit memungkinkan besar partisi hingga 124 GB tetapi bila anda memformat dari windows maka hanya terbatas hingga 32 GB. Besar maximal file adalah 4 GB (jadi kalau anda menyimpan image DVD belum tentu cukup).
NTFS
Adalah file system yang digunakan pada windows berbasis NT (NT, 2000, XP, 2003, Vista). Pada file system ini besar partisi max 256 Terra Byte sedangkan besar datanya 16 Terra Byte. NTFS support terhadap metadata, yaitu database yang berisi informasi suatu file. Selain itu juga NTFS juga memiliki fasilitas seperti :
Quota : Pembatasan besar data untuk setiap user,,
Enkripsi : Fasilitas proteksi data dengan cara mengacak bit dalam suatu file sehingga tidak bisa terbaca oleh user yang tidak berhak,,
Kompresi : Fasilitas pemampatan sehingga space akan lebih lapang.
EXT3
Adalah file system yang digunakan pada sebagian besar OS Linux. Pada file system maka setiap file akan memiliki suatu database mini, yaitu disebut dengan inode. Dimana di dalamnya berisi berbagai informasi seperti jenis file, hak akses, pemilik file, group pemilik file, besar file dan waktu perubahan.
SWAP
Adalah file system yang tidak digunakan sebagai tempat penyimpanan data, tetapi sebagai virtual memory, yaitu sebagai pembantu kinerja dari si memory.


Tutorial ini disediakan bagi para pengguna komputer yang melakukan migrasi sistem operasi, khususnya (mantan) pengguna windows yang melakukan migrasi ke komputer berbasis Linux.
Linux adalah sistem operasi Unix Like dimana pengertian dari Unix Like adalah Linux merupakan sistem operasi yang bukan merupakan turunan dari sistem operasi Unix namun memiliki cara kerja dan sistem direktori menyerupai Unix. Linux dibuat oleh Linus Benedicts Torvald yang merupakan hasil utak atik beliau atas kernel Minix. Minix ini merupakan sistem UNIX kecil yang dikembangkan oleh Andrew S. Tanenbaum, seorang professor yang menggeluti penelitian masalah OS dari Vrije Universiteit, Belanda. Adapun Minix ini digunakan untuk keperluan pengajaran dan pendidikan. Unix sendiri adalah sebuah sistem operasi yang telah lama ada (bahkan sebelum kemunculan sistem operasi buatan Microsoft) dan saat ini kebanyakan berjalan pada komputer server dan komputer besar lainnya (selain komputer personal). Sistem Operasi Unix dibuat spesifik untuk jenis mesin tertentu, berbeda dengan Linux yang keberadaannya ditujukan untuk sistem arsitektur x86 yang banyak beradar di pasaran perbedaan mendasar linux dengan sistem operasi lainnya adalah sifatnya yang OpenSource.
Salah satu bentuk dari Unix yang ditiru oleh Linux adalah sistem direktori dimana sistem direktori ini berbeda dengan yang dianut oleh keluarga Windows seperti diagram dibawah ini.


Keterangan
/ : menunjukkan hirarki tertinggi dari sistem ditektori Linux dimana direktori ini membawahi dari direktori /usr, /home, /mnt dan direktori lainya seperti gambar diatas.
/bin       :           berisi program yang berisi perintah-perintah yang digunakan oleh user biasa seperti perintah ls (menampilkan isi dari suatu direktori, cd (untuk berpindah direktori).
/sbin     : berisi program yang berisi perintah-perintah yang digunakan oleh super user seperti ifconfig (menampilkan informasi tentang kartu jaringan / network device yang terpasang pada mesin).
/home   :           berisi data dari user yang terdaftar dalam komputer / mesin yang bersangkutan.
/usr       : berisi paket program, dokumentasi, konfigurasi, aplikasi, library dan source aplikasi linux.
/opt      :           berisi aplikasi yang dapat diakses oleh semua user (hampir sama dengan /usr/sbin/.
/root     : merupakan “home” nya superuser / root / administrator.
/tmp     : singkatan dari temporer adalah direktori yang disediakan ketika dibutuhkan ruang sementara dalam melakukan pekerjaan, contoh  ketika melakukan proses burn cd maka image (file iso )          secara default dimasukkan ke direktori ini sebelum di burn ke cd.
/etc       : secara umum merupakan direktori tempat file konfigurasi berbagai macam service dan program yang terinstall di dalam sistem.
/mnt      :           berisi informasi device yang terpasang (mount) di dalam komputer.
/var       :           Direktori ini berisi data yang bermacam-macam (vary). Perubahan data dalam sistem yang aktif sangatlah cepat. Data-data seperti ini ada dalam waktu yang singkat. Karena sifatnya yang selalu berubah tidak memungkinkan disimpan dalam direktori seperti “/etc”. Oleh karena itu, data-data seperti ini disimpan di direktori var.
/boot    : berisi informasi yang berkaitan dengan device dan service yang dijalankan ketika komputer melakukan booting (proses komputer dari keadaan mati/off menjadi hidup/on)
Secara umum pada sistem operasi linux berisi direktori yang disebutkan di atas namun pada beberapa distro ditambahkan beberapa direktori spesifik seperti /srv pada keluarga Suse dimana direktori yang ditambahkan memiliki fungsi khusus yang kadangkala tidak terdapat pada distro lain.
Ketika melakukan installasi maka dibutuhkan setidaknya 2 partisi agar suatu komputer bisa diinstall OS Linux yaitu partisi root (dilambangkan dengan / – bedakan dengan /root) dan partisi swap. Partisi root ( / ) digunakan untuk menginstall sistem Linux, hampir sama dengan C:Windows untuk sistem operasi Microsoft Windows. Partisi swap dialokasikan sebagai tambahan memori ketika Memory RAM tidak mencukupi ketika sistem me-load suatu program, contoh kasus : load program X membutuhkan memori sebesar 1500 MB sedangkan RAM yang terpasang adalah 1000 MB / 1 GB maka 500 MB memori sisa yang dibutuhkan diambilkan dari partisi swap yang sudah dibuat. Besar partisi swap yang dibutuhkan untuk memori RAM ? 1 GB adalah dua kali Memory RAM yang terpasang pada komputer, kecuali untuk memori RAM diatas 2 GB maka alokasi swap tidak harus 2 kali RAM bisa dipasang 1 GB atau terserah selera dari masing-masing user.
Pertanyaan yang sering muncul : di Windows data saya bisa ditaruh di partisi terpisah dengan sistem sehingga ketika dibutuhkan install ulang maka data saya tidak terhapus, apakah di linux bisa..?
Berbicara tentang partisi maka diperlukan pemahaman tentang penamaan sistem partisi dan device yang berlaku di Linux.
Pada OS Windows dikenal sistem Drive Letter (Drive A:, Drive B:, Drive C:, dst) dimana Drive A: dialokasikan untuk disket 31/2 inchi, Drive B: dialokasikan untuk disket 5 ¼ inchi, Drive C: dialokasikan untuk partisi harddisk – jika partisi lebih dari satu, misalkan 2 maka digunakan Drive C: dan Drive D, Drive selanjutnya bisa dialokasikan untuk optical drive (CD,DVD) dan USB mass Storage (Flashdisk, harddisk eksternal, card reader).
Pada OS Linux dikenal SDA1, SDA2, SDB1, SDB2. Penjelasaanya adalah sebagai berikut :
S          :           menunjukkan SATA, pada linux terdahulu Serial ATA dan Parallel ATA dibedakan penamaannya, Parallel ATA ditunjukkan dengan huruf Hdan Serial ditunjukkan dengan huruf S namun saat ini penamaan device dianggap SATA maka digunakanlah S baik untuk interface Parallel maupun Serial.
D          : Singkatan dari Device.
A,B       :           A menunjukkan bahwa device tersebut adalah device internal yang ada di dalam komputer seperti Harddisk internal, sedangkan B menunjukkan device tersebut adalah device eksternal seperti harddisk eksternal dan flashdisk.
1,2        :           menunjukkan nomor urut partisi device.
Studi Kasus
diketahui SDA1 artinya device tersebut adalah Harddisk internal pada partisi pertama (pada Windows sama dengan Drive C:)
diketahui SDB1 artinya device tersebut adalah storage eksternal pada partisi pertama (misal flashdisk yang tertancap pada komputer).
diketahui SDA2 artinya device tersebut adalah Haraddisk internal pada pertisi kedua (pada windows sama dengan Drive D:)
sudah paham..?? jika belum paham silahkan dibaca lagi dari atas, jika sudah paham maka silahkan dilanjutkan.
Kembali pada pertanyaan diatas bagaimana caranya agar data saya bisa dipisahkan dengan sistem..?
Jawabannya adalah sangat bisa. Coba perhatikan skenario di bawah ini :
dilakukan installasi OS Linux maka kita bisa menyiapkan tiga buah partisi yaitu SDA1, SDA2, SDA3
SDA1 : digunakan sebagai swap dengan kapasitas 2GB
SDA2 : digunakan sebagai / dengan kapasitas 10GB
SDA3 : digunakan sebagai /home dengan kapasitas 60GB
lho tadi katanya /home berada di bawah / koq bisa ada di luar partisinya / …?
nah coba perhatikan gambar dibawah ini…
Pada diagram diatas diperlihatkan SDA2 yang merupakan partisi dari sistem (/) (lokasi installasi OS Linux) yang di dalamnya terdapat berbagai macam direktori /bin, /sbin, /home, dan lain sebagainya. Perhatikan SDA3 yang menunjuk ke direktori /home. Direktori /home memang berada di bawah direktori / namun /home tersebut menunjuk(me-link) ke partisi SDA3, jadi /home yang berisi data-data user detya, rani, dan lely sebenarnya berada pada partisi SDA3.
Singkat kata /home pada diagram diatas secara logical berada di dalam direktori / namun sesungguhnya data yang berada dalam /home berada di partisi SDA3.
Pembagian partisi diatas tidak hanya berlaku untuk direktori / dan /home saja namun direktori lain seperti /bin, /var, /usr juga bisa diberikan perlakuan yang sama. Pada penggunaan komputer personal kebanyakan menggunakan model partisi seperti contoh diatas namun pada OS Linux yang diimplementasikan pada komputer server sistem partisinya bisa jauh lebih kompleks daripada contoh diatas karena harus menyesuaikan dengan kebutuhan sistem server.

Sedangkan GNU/Linux mempunyai beberapa file system:
1. Ext 2 (2rd Extented)
EXT2 adalah file sistem yang ampuh di linux. EXT2 juga merupakan salah satu file sistem yang paling ampuh dan menjadi dasar dari segala distribusi linux. Pada EXT2 file sistem, file data disimpan sebagai data blok. Data blok ini mempunyai panjang yang sama dan meskipun panjangnya bervariasi diantara EXT2 file sistem, besar blok tersebut ditentukan pada saat file sistem dibuat dengan perintah mk2fs. Jika besar blok adalah 1024 bytes, maka file dengan besar 1025 bytes akan memakai 2 blok. Ini berarti kita membuang setengah blok per file.
EXT2 mendefinisikan topologi file sistem dengan memberikan arti bahwa setiap file pada sistem diasosiasiakan dengan struktur data inode. Sebuah inode menunjukkan blok mana dalam suatu file tentang hak akses setiap file, waktu modifikasi file, dan tipe file. Setiap file dalam EXT2 file sistem terdiri dari inode tunggal dan setiap inode mempunyai nomor identifikasi yang unik. Inode-inode file sistem disimpan dalam tabel inode. Direktori dalam EXT2 file sistem adalah file khusus yang mengandung pointer ke inode masing-masing isi direktori tersebut.

2. Ext 3 (3rd Extended)
EXT3 adalah peningkatan dari EXT2 file sistem. Peningkatan ini memiliki beberapa keuntungan, diantaranya:
a.Setelah kegagalan sumber daya, “unclean shutdown”, atau kerusakan sistem, EXT2 file sistem harus melalui proses pengecekan dengan program e2fsck. Proses ini dapat membuang waktu sehingga proses booting menjadi sangat lama, khususnya untuk disk besar yang mengandung banyak sekali data. Dalam proses ini, semua data tidak dapat diakses.
Jurnal yang disediakan oleh EXT3 menyebabkan tidak perlu lagi dilakukan pengecekan data setelah kegagalan sistem. EXT3 hanya dicek bila ada kerusakan hardware seperti kerusakan hard disk, tetapi kejadian ini sangat jarang. Waktu yang diperlukan EXT3 file sistem setelah terjadi “unclean shutdown” tidak tergantung dari ukuran file sistem atau banyaknya file, tetapi tergantung dari besarnya jurnal yang digunakan untuk menjaga konsistensi. Besar jurnal default memerlukan waktu kira-kira sedetik untuk pulih, tergantung kecepatan hardware.
b.Integritas data
EXT3 menjamin adanya integritas data setelah terjadi kerusakan atau “unclean shutdown”. EXT3 memungkinkan kita memilih jenis dan tipe proteksi dari data.
c.Kecepatan
Daripada menulis data lebih dari sekali, EXT3 mempunyai throughput yang lebih besar daripada EXT2 karena EXT3 memaksimalkan pergerakan head hard disk. Kita bisa memilih tiga jurnal mode untuk memaksimalkan kecepatan, tetapi integritas data tidak terjamin.
d.Mudah dilakukan migrasi
Kita dapat berpindah dari EXT2 ke sistem EXT3 tanpa melakukan format ulang.

3. Ext 4 (4rd Extended)
Ext4 dirilis secara komplit dan stabil berawal dari kernel 2.6.28 jadi apabila distro anda yang secara default memiliki versi kernel tersebuat atau di atas nya otomatis system anda sudah support ext4 (dengan catatan sudah di include kedalam kernelnya) selain itu versi e2fsprogs harus mengunakan versi 1.41.5 atau lebih.
Apabila anda masih menggunakan fs ext3 dapat mengkonversi ke ext4 dengan beberapa langkah yang tidak terlalu rumit.
Keuntungan yang bisa didapat dengan mengupgrade filesystem ke ext4 dibanding ext3 adalah mempunyai pengalamatan 48-bit block yang artinya dia akan mempunyai 1EB = 1,048,576 TB ukuran maksimum filesystem dengan 16 TB untuk maksimum file size nya,Fast fsck,Journal checksumming,Defragmentation support.

1. Ext2 – Second Extended File System 2

Deskripsi dan Tujuan:

Ext2 pertama kali dikembangkan dan diintegrasikan pada kernel Linux, dan sekarang ini sedang dikembangkan juga penggunaannya pada sistem operasi lainnya.

Tujuannya adalah untuk membuat suatu file system yang powerful, yang dapat mengimplementasikan file-file semantik dari UNIX dan mempunyai pelayanan advance features.

Kemampuan:

File system Ext2 mampu menyokong beberapa tipe file yang standar dari UNIX, seperti regular file, directories, device special files, dan symbolic links.
Ext2 mampu mengatur file-file system yang dibuat dalam partisi yang besar.
File system Ext2 mampu menghasilkan nama-nama file yang panjang. Maximum 255 karakter.
Ext2 memerlukan beberapa blok untuk super user (root).
2. Ext3 – Third Extended File System

Deskripsi dan Tujuan:

Ext3 merupakan suatu journalled file system, journalled file system didesain untuk membantu melindungi data yang ada di dalamnya. Dengan adanya journalled filesystem, maka kita tidak perlu lagi untuk melakukan pengecekan kekonsistensian data, yang akan memakan waktu sangat lama bagi harddisk yang berkapasitas besar.

Ext3 adalah suatu filesystem yang dikembangkan untuk digunakan pada sistem operasi Linux. Ext3 merupakan hasil perbaikan dari Ext2 ke dalam bentuk Ext2 yang lebih baik dengan menambahkan berbagai macam keunggulan.

Kelebihan:

Ext3 tidak mendukung proses pengecekan file system, bahkan ketika system yang belum dibersihkan mengalami “shutdown”, kecuali pada beberapa kesalahan hardware yang sangat jarang.
Hal seperti ini terjadi karena data ditulis atau disimpan ke dalam disk dalam suatu cara sehingga file system-nya selalu konsisten.
Waktu yang diperlukan untuk me-recover Ext3 file system setelah system yang belum dibersihkan dimatikan
Tidak tergantung dari ukuran file system atau jumlah file; tetapi tergantung kepada ukuran “jurnal” yang digunakan untuk memelihara konsistensi. Jurnal dengan ukuran awal (default)
Membutuhkan sekitar 1 sekon untuk recover (tergantung dari kecepatan hardware).
Perbandingan Ext2 dan Ext3:

Secara umum prinsip-prinsip dalam Ext2 sama dengan Ext3.
Metode pengaksesan file, keamanan data, dan penggunaan disk space antara kedua file system ini hampir sama.
Perbedaan mendasar antara kedua file system ini adalah konsep journaling file system yang digunakan pada Ext3.
Konsep journaling ini menyebabkan Ext2 dan Ext3 memiliki perbedaan dalam hal daya tahan dan pemulihan data dari kerusakan.
Konsep journaling ini menyebabkan Ext3 jauh lebih cepat daripada Ext2 dalam melakukan pemulihan data akibat terjadinya kerusakan.
3. Ext4 – Fourth Extended File System

Deskripsi dan Tujuan

Ext4 dirilis secara komplit dan stabil berawal dari kernel 2.6.28 jadi apabila distro anda yang secara default memiliki versi kernel tersebuat atau di atas nya otomatis system anda sudah support Ext4 (dengan catatan sudah di include kedalam kernelnya) selain itu versi e2fsprogs harus mengunakan versi 1.41.5 atau lebih.

Kelebihan:

Telah dinyatakan stabil dan didukung sejak kernel linux 2.6.28.
Didesign untuk memberikan performance yang lebih baik dan peningkatan kemampuan.
Dapat meningkatkan daya tampung maksimal filesystem ke 1 Exa Byte (1,048,576 Tera Byte), dengan ukuran maksimum filesystem dengan 16 TB untuk maksimum file size nya, Fast fsck, Journal checksumming, Defragmentation support.
Mengurangi waktu yang diperlukan untuk melakukan pengecekan hardisk (fsck yang mana pada Filesystem Ext3, setiap 20­30 kali mount).
Berdasarkan test benchmark yang dilakukan oleh beberapa benchmarker, Filesystem Ext4 memiliki keunggulan performance yang significant dalam menulis dan membaca file berukuran besar.
Filesystem Ext4 menyisihkan filesystem lain seperti xfs, jfs, Reiserfs dan Ext3. Dalam kasus Ubuntu 9.04, filesystem Ext4 di curigai sebagai faktor utama yang mempercepat waktu boot Ubuntu 9.04. Filesystem Ext4 juga meningkatkan umur hidup media flash seperti SSD. Karena filesystem Ext4 tidak melakukan penulisan data layaknya Filesystem Ext3 yang menulis beberapa kali.

5 komentar:

  1. alhamdulillah yang komen cantik

    BalasHapus
  2. Tmbahin mas bro pwrintah2 dasar yg sering d pke d linux biar tmbah greget ni artikel

    BalasHapus
  3. Sungguh bermanfaat sekali, terimakasih

    BalasHapus